Rabu, 22 Desember 2010

NATAL DAN HARI IBU


Tiap tanggal 22 Desember,kita memperingati hari ibu.Biasanya dalam waktu sehari itu,kita memperlakukan ibu kita masing – masing secara berbeda,tentunya lebih istimewa dibanding hari – hari biasa.Ini kita lakukan untuk menunjukkan bakti dan cinta pada ibu yang telah melahirkan,membesarkan dan memelihara kita.
3 hari kemudian,tepatnya tanggal 25 Desember,kita juga merayakan hari  Natal.Pada hari itu,kita merayakan kelahiran Yesus Kristus,penebus kita.Banyak macam cara merayakan natal yang umumnya bernuansa sukacita.Tentu saja,karena kita dengan penuh kegembiraan menyambut  kedatangan Kristus.Perayaan ini merupakan ungkapan cinta kita pada Yesus,yang telah sudi turun ke dunia untuk menyelamatkan kita.
Lalu apa hubungan natal dengan hari ibu ?
1.       Sukacita
Natal dan hari ibu,sama-sama diwarnai dengan kegembiraan.Pada hari natal kita bergembira karena kedatangan  Kristus,sedangkan pada hari ibu,kita bergembira karena memiliki ibu yang dengan penuh kasih sayang telah memelihara kita.Sukacita ini berkembang menjadi sebuah rasa syukur atas hidup kita.Kita bersyukur,karena dengan kedatangan Yesus,kita memperoleh hidup baru,hidup yang terbebas dari belenggu dosa.Kita juga bersyukur,karena melalui ibu,kita memperoleh hidup,kita bisa lahir di dunia dan mengecap indahnya kehidupan.
2.       Cinta
Kita tentunya mencintai Yesus yang lahir pada hari natal.Kita mencintai Dia,karena Dia terlebih dulu mencintai kita.Awalnya kita tidak mengenal Dia,tapi Dia mau datang,mendekati dan masuk dalam kehidupan kita.Cinta-Nya telah menyentuh kita,menggerakkan hati kita,hingga kitapun terpikat dan mencintai Dia.Cinta itu kemudian bertumbuh,hingga Dia menjadi bagian tak terpisahkan dalam hidup kita.Tanpa Dia,tanpa cinta-Nya,tanpa mencintai-Nya,kita tidak akan bisa hidup.Begitupula dengan ibu.Ibu mencintai kita sejak dalam kandungan,ia merawat kita dan terus memelihara kita.Tanpa cinta,ibu tidak akan mungkin berbuat seperti itu.Bahkan,meski sering kali kita menyakitinya,cinta ibu tidak pernah luntur.Dan itulah yang membuat kita mencintai ibu

3.       Pengorbanan
Kedatangan Yesus ke dunia adalah bentuk pengorbanan.Ia rela mengosongkan diri-Nya bagi kita.Dia yang adalah Allah yang Mahatinggi,rela membungkuk seredah-rendah-Nya demi kita.Ia yang adalah pemilik semesta,rela meninggalkan segalanya,mengambil rupa hamba,membiarkan diri-Nya ditolak oleh ciptaan-Nya,tidur diatas jerami hina,merasakan kedinginan,dan akhirnya rela mati disalib.Untuk siapakah Yesus melakukan itu?Bukankah itu sebuah pengorbanan besar bagi kita?
Bagaimana dengan ibu ? selama 9 bulan,ibu harus menanggung  beban mengandung kita dalam perutnya.Meski lelah,capek,penat,ibu tak pernah mengeluh menggendong kita kemanapun.Sewaktu melahirkan kita,ibu menyabung nyawa,mempertaruhkan kehidupannya,agar kita mendapat hidup.Selanjutnya,ibu menyusui kita,mengajari kita,memenuhi kebutuhan kita,membuai kita hingga tertidur,menenangkan tangis kita dan banyak hal lain yang dilakukan ibu.Bagi siapakah semuanya itu dilakukan? Apakah bagi diri ibu sendiri ?
Ya,Natal dan hari ibu adalah perayaan sukacita atas cinta dan pengorbanan yang kita terima.Merayakan natal dan hari ibu berarti merayakan hidup yang penuh cinta dan pengorbanan.Karena cinta dan pengorbananlah kita bisa memperoleh kehidupan.Bahkan sepanjang hidup kita,cinta dan pengorbanan tidak bisa hilang dan terlepas.Cinta dan pengorbanan adalah intisari kehidupan.
Apa lagi hubungan natal dan hari ibu ?
Natal memberikan pemaknaan mendalam pada hari ibu.Jika pada hari ibu,kita mengungkapkan kasih kita pada ibu,maka natal ingin menanamkan pada diri kita tentang hakekat keibuan dan arti penting ibu bagi kita.Natal mencegah kita mengasihi ibu secara formalitas,mengasihi hanya sekedar teori,karena natal membawa kita pada pemahaman peran ibu dalam sejarah keselamatan manusia.
Tengoklah bayi Yesus yang kelahiran-Nya kita rayakan pada saat Natal.Dari siapakah Yesus lahir ? Bukankah sama seperti kita,Yesus juga dilahirkan dari seorang ibu ? Yesus sebenarnya bisa saja memilih dengan cara apa Dia datang ke dunia.Ia bisa memilih datang dengn cara ajaib dan menghebohkan,misalnya dengan langsung lahir tanpa ayah dan ibu sebagaimana Adam dulu diciptakan,atau Dia bisa langsung datang sebagai Tuhan dengan segala kemegahan-Nya.Itu semua bisa dilakukan-Nya.Bukankah Dia adalah Allah yang Mahakuasa ?
Tapi Yesus justru memilih cara yang lebih manusiawi.Ia memilih datang sebagai anak dari seorang perempuan,bernama Maria.Ia ingin manusia tahu bahwa perempuan adalah makhluk mulia yang terpilih untuk ikut serta dalam rencana penyelamatan-Nya.Ia ingin menyatakan,bahwa hakekat ibu tidaklah sekedar perempuan yang melahirkan,melainkan juga menyelamatkan,dalam arti menjaga,merawat,memelihara dan menyelenggarakan kebutuhan kita. Yesus ingin menunjukkan bagaimana ibu memiliki andil besar untuk ‘melahirkan’ dunia baru bagi kita,sebuah dunia yang penuh cinta.Yesus ingin menunjukkan bahwa ibulah yang mengambil alih peran Allah di dunia.Buktinya,Ia sendiri yang adalah Allah tunduk dibawah penyelenggaraan ibu-Nya.
Dalam gendongan Maria,Yesus kecil tertidur.Dalam rengkuhan Maria,Yesu kecil bisa tertawa dan menangis.Pada dada Maria,Yesus kecil menyerap sari hidup jasmani lewat air susu.Dibawah asuhan Maria,Yesus tumbuh  sebagai remaja yang penuh hikmat.Dan bersama Maria,Yesus menunaikan tata rencana keselamatan lewat salib di puncak Golgota.
Sebagai Allah,Yesus tidak beribu.Dialah awal dan akhir.Sang pencipta agung,bahkan Dia pulalah yang menciptakan ibu-Nya,Maria.Sebagai Allah,Maria tunduk kepada Yesus.Tapi jangan lupa,sebagai manusia,Yesus mendapatkan kedagingan dari darah Maria.Ia tumbuh dalam rahim Maria,dan hidup-Nya ada dibawah perlindungan Maria yang telah dipilih-Nya sendiri sebagai bentara penjelmaan.Maria adalah cermin kesempurnaan seorang ibu.Maria adalah manusia biasa yang oleh kuasa Yesus,Allah yang menjelma dalam rahimnya,telah dijadikan sarana untuk memuliakan tugas keibuan.
Jadi,betapa mulianya sosok ibu ! Bahkan Allah sendiri rela menyatu dalam daging ibu untuk memberikan hidup bagi kita.
Maka,pantaslah kita mengucapkan selamat hari ibu dan natal bagi ibu kita dengan penuh rasa syukur atas keberadaannya bagi kita.

Senin, 29 November 2010

Menyerupai Kristus

Kristus hadir didunia untuk menjadi model bagi kita.
Sabda menjadi manusia,tidak hanya untuk membawa warta keselamatan dan menebus kita,melainkan juga untuk menjadi contoh bagi kehidupan spiritual kita.
Tiap peristiwa dalam hidup Kristus,merupakan pewahyuan dari keutamaan-keutamaan-Nya.Kesederhanaan palungan,masa kecil-Nya yang tersembunyi,semangat hidup-Nya dimuka umum,pengosongan diri dalam pengurbanan-Nya,kemuliaan dalam kemenangan-Nya,semua itu menyingkapkan keutamaan yang harus kita teladani.Kitapu harus ikut ambil bagian dalam kesemuanya itu.Kehidupan,kematian dan kemuliaan Yesus adalah contoh yang ideal bagi hidup,kematian dan kebahagiaan kita.
Jangan pernah melupakan kebenaran ini : Bapa yang kekal hanya berkenan pada kita sejauh kita meneladani putra-Nya,dan sebanyak mungkin memiliki kemiripan dengan putra-Nya itu yang merupakan citra-Nya dan telah ditentukan sejak awal sebagai teladan bagi kita.
Bagi kita tidak ada contoh kekudusan lain,selain hanya seperti yang telah dicontohkan Kristus.Tingkat kesempurnaan kita diukur dari keserupaan dan persatuan kita dengan-Nya.






-Columba Marmion,OSB (abas biara Maredsous,Belgia)-

Domine Iesu,Noverim Me

Domine Iesu, noverim me, noverim te,
Nec aliquid cupiam nisi te.
Oderim me et amem te.
Omnia agam propter te.
Humilem me, exaltem te.
Nihil cogitem nisi te.
Mortificem me et vivam in te.
Quaecumque eveniant accipiam a te.
Persequar me, sequar te,
Semerque optem sequi te.
Fugiam me, confugiam ad te,
Ut merear defendi a te.
Timeam mihi, timeam te,
Et sim inter electos a te.
Diffidam mihi, fidam in te.
Obedire velim propter te.
Ad nihil afficiar nisi ad te,
Et pauper sim propter te.
Aspice me, ut diligam te.
Voca me, ut videam te,
Et in aeternum fruar te. Amen.

(terjemahan bahasa Indonesia)

Tuhan Yesus,biarkanlah aku mengenal diriku sendiri dan mengenal-Mu
Dan tidak menginginkan apapun selain Engkau
Biarkanlah aku membenci diriku dan mencintai-Mu
Barkanlah aku melakukan segala sesuatu untuk mencari-Mu
Biarkanlah aku merendahkan diriku dan meninggikan-Mu
Biarkanlah aku hanya memikirkan-Mu
Biarkanlah aku mati dalam hidupku dan hidup didalam-Mu
Biarkanlah aku menerima segala sesuatu sebagai anugerah-Mu
Biarkanlah aku mengacuhkan diriku dan mengikuti-Mu
Dan senantiasa berhasrat untuk mengikuti-Mu
Biarkanlah aku menjauh dari diriku dan berlindung kepada-Mu
Sehingga aku pantas untuk mendapatkan perlindungan-Mu
Biarkanlah aku takut pada diriku sendiri,biarkan aku takut pada-Mu
Dan biarkanlah aku berada diantara orang-orang yang Kau pilih
Biarkanlah aku sangsi pada diriku dan hanya percaya pada-Mu
Biarkanlah aku selalu menaati-Mu dalam pencarianku akan Engkau
Biarkanlah aku berpegang teguh pada janji keselamatan-Mu
Dan biarkanlah aku miskin karena Engkau
Pandanglah aku karena aku mencintai-Mu
Panggillah namaku agar dapat melihat-Mu
Dan senantiasa bersukacita menikmati kebaikan-Mu.Amin








-St.Agustinus,(354-430)-