Minggu, 09 Januari 2011

Mengikuti Jejak Kristus (4)



4.01. DENGAN BETAPA HORMAT KITA HARUS MENYAMBUT KRISTUS

Anjuran Penuh Takwa Untuk Sambut Komuni Kudus
Sabda Kristus :
Marilah datang hepadaKu, hai kamu sekalian yang lelah dan menanggung beban,dan Aku akan menyegarkan kamu, sabda Tuhan (Mat 11 : 28).Roti yang akan Ku berikan itu adalah dagingKu untuk kehidupan dunia (Yoh 6 : 51.).Ambillah dan makanlah; Inilah tubuhKu, yang akan diserahkan untukmu,lakukanlah ini untuk memperingati Daku (Mat 26 : 26; 1 Kor 1 : 24).Barangsiapa makan dagingKu dan minum darahKu, ia tinggal di dalamKu dan Aku tinggal di dalamnya (Yoh 6 : 57).Adapun perkataan yang telah Aku katakan kepadamu, adalah roh dan hidup (Yoh 6 : 64).
Murid berkata:
1.Ini adalah sabdaMu, ya Kristus, Kebenaran yang kekal; meskipun ini tidak diucapkan pada waktu yang sama dan tidak ditulis pada tempat yang sarna pula.Karena ini sabdaMu dan memang kata-kata yang benar, maka haruslah aku menerimanya dengan rasa syukur dan penuh percaya.Memang itu sungguh perkataanMu dan Engkaulah yang telah mengucapkannya dan itu juga perkataanku, karena Engkau telah mengatakannya untuk keselamatanku.Dengan suka hati aku menerima itu dari padaMu, supaya dapatlah aku masukkan ke dalam hati sanubariku.Tertariklah aku oleh perkataanMu yang lemah lembut itu, yang begitu manis dan penuh cintakasih, tetapi aku menjadi takut bila ingat akan dosa-dosaku, dan hati nuraniku yang tidak murni mencegah aku mendekati Rahasia yang sedalam itu.Kata-kataMu yang merdu itu menarik hatiku, tetapi kesalahanku yang banyak merupakan rintangan bagiku.
2.Engkau menghendaki supaya aku datang padaMu dengan penuh kepercayaan bila aku ingin bersatu dengan Dikau,juga supaya aku makan santapan yang baka, bila aku ingin memperoleh hidup yang kekal dan kemuliaan yang kekal pula.Engkau bersabda: Marilah datang kepadaKu, hai kamu sekalian yang lelah dan menanggung beban, dan Aku akan menyegarkan kamu (Mat 11 : 28).Betapa merdu dan manisnya perkataan ini bagi telinga orang berdosa, bahwa Engkau, Tuhan Allahku, memandang aku orang yang nista dan hina, untuk bersatu dengan TubuhMu yang amat kudus itu.Tetapi siapakah aku, ya Tuhan, maka aku berani mendekati Dikau?Lihatlah, seluruh langit tidak mampu memuat Dikau, dan Engkau berkata: Marilah kamu sekalian datang kepadaKu ?
3.Apakah sebabnya, maka Engkau dengan ramah mau mendekati aku dan dengan manis mau mengundang aku?Bagaimana aku akan berani datang mendekati, aku yang merasa tak ada kebaikan sama sekali. Dari mana aku memperoleh keberanian ?Bagaimana aku akan mempersilakan Dikau masuk ke dalam rumahku, karena aku begitu kerap kali menyebabkan kemarahanMu, Tuhan yang terkasih?Malaekat dan Malaekat Agung penuh hormat dan ta’zim kepadaMu; orang-orang kudus dan orang-orang beriman penuh ta’zim pula, dan sekarang Engkau berkata: Marilah kamu sekalian datang kepadaKu ?Andaikata bukan Engkau, ya Tuhan, yang mengatakannya, siapakah yang akan percaya ? Dan jika bukan Engkau yang perintah, siapakah yang akan berani mendekati Dikau ?
4.Lihatlah Nabi Nuh, yang sangat saleh itu. Seratus tahun lamanya ia mendirikan bakhtera, agar supaya ia sendiri dan beberapa orang lainnya dapat tertolong; dan bagaimanakah aku hanya dalam satu jam dapat mempersiapkan diri untuk dapat menerima dengan hormat Pencipta bumi ? Nabi Musa, hambaMu yang baik itu dan sahabatMu yang istimewa, telah membuat Peti Perjanjian yang dilapisnya dengan emas murni, dan yang bahannya diambilnya dari kayu yang tak dapat binasa, guna menyimpan batu hukum di dalamnya,dan aku makhluk yang nista ini, bagaimanakah berani begitu saja menerima Pemberi Hukum dan Hidup ? Raja Sulaiman, yang paling bijaksana di antara para raja Israel, selama tujuh tahun bekerja membangun kenisah yang indah itu untuk memuji namaMu, dan delapan hari lamanya ia merayakan upacara pemberkatannya; ribuan korban dipersembahkannya untuk memberi silih kepadaMu dan dengan diiringi bunyi-bunyi nafiri dan sorak gembira Peti Perjanjian dibawa dengan resmi ke tempat yang telah disediakan; dan aku orang hina dan paling miskin di antara orang-orang, bagaimanakah aku akan menerima Dikau di dalam kemah jiwaku, aku yang nyaris tak sanggup setengah jampun memperhatikan kedatanganMu dengan takwa ? dan ah, alangkah baiknya, bila aku setengah jam saja dapat menerimaMu secara pantas !
5.Ya Tuhan Allahku, betapa besar usaha orang-orang itu untuk berkenan kepadaMu !Dan betapa hinalah yang ku kerjakan! betapa sedikitnya waktu persiapanku untuk menyambut Komuni yang kudus itu !Jarang sekali aku merenung diri dengan segenap perhatian,dan lebih jarang lagi aku lepas daripada pikiran yang melayang. Padahal semestinya di hadapan hadirat IIahi yang mulia itu, tak ada pikiran yang tidak baik satupun boleh mengganggu diriku dan tak ada seorang makhlukpun boleh menarik perhatianku, karena yang menjadi tamuku bukanlah malaekat, melainkan Tuhan sekalian malaekat.
6. Sungguh ada perbedaan yang sangat besar antara Peti Perjanjian beserta kesuciannya itu dengan TubuhMu yang terkudus dengan kesempurnaannya yang tak terkatakan itu; antara korban-korban dari hukum lama; sebagai lambang dari korban di kemudian hari dengan korban TubuhMu, korban yang sebenarnya, yang merupakan pelaksanaan segenap korban yang lama.Tetapi mengapakah kasihku tidak lebih besar menyala di hadapanMu yang patut disembah ?
7. Mengapakah aku tidak lebih banyak berusaha mempersiapkan diri untuk menerima yang kudus itu,padahal para bapa bangsa yang suci itu dan Nabi-Nabi, raja-raja dan pembesar-pembesar beserta seluruh rakyatnya jaman dahulu sudah begitu rajin dan takwa dalam upacara IIahi itu ?
8. Raja Daud, raja yang takwa itu, menari dengan segenap tenaga di muka Peti Tuhan, ketika ia mengenangkan segala anugerah yang dahulu telah diberikan kepada nenek moyangnya,disuruhnya membuat pelbagai alat bunyi-bunyian, dikarangnya masmur-masmur dan dititahkannya supaya dinyanyikan dengan penuh gembira. Dia sendiripun seringkali juga bernyanyi, apabila ia main kecapi, terpenuhi rahmat ilham Roh Kudus. Bangsa Israel diajarnya memuji Tuhan dengan segenap hati, dan setiap hari memuliakan dan memuji Tuhan bersama-sama.Bila jaman itu orang-orang sudah menunjukkan kesalehan yang sangat besar dan dengan setia hati mempersembahkan pujian kepada Allah di muka Peti Perjanjian, maka betapa besarnya kehormatan dan kesalehan, yang harus saya tunjukkan dan ditunjukkan oleh seluruh umat kristen kepada Sakramen Maha Kudus pada waktu menyambut Tubuh Kristus yang tak terhingga nilainya itu.
9. Banyak orang pergi berziarah ke pelbagai tempat untuk mengunjungi relikwi-relikwi orang kudus; dengan penuh heran mereka mendengarkan riwayat hidup mereka, dan meninjau gereja-gereja yang agung, serta mencium tulang-tulang yang tersimpan dalam kain sutera dan emas,tetapi lihatlah: di sini di atas altar bertakhtalah Engkau sendiri, Engkau, Tuhan Allahku, yang terkudus di atas segala yang kudus, Pencipta umat manusia dan Tuhan atas segala Malaekat.Kerapkali dalam peninjauan tempat-tempat ziarah tadi tersembunyi suatu keinginan melihat saja dan nafsu melihat barang-barang yang serba baru,oleh karena itu hanya sedikitlah buah kemajuan hidup kerohanian yang kami capai, lebih-lebih jika ziarah tadi kami lakukan dengan hati yang kabur, lagi pula tanpa semangat bertobat.Tetapi di sini, tersembunyi dalam Sakramen Maha Kudus bertakhtalah Engkau, Kristus Yesus, Tuhanku, Allah dan Manusia, dan di sini kami menerima buah keselamatan kekal yang berlimpah-limpah, tiap kali kami menerima Dikau dengan pantas dan saleh.Tetapi di sini bukanlah keinginan untuk melihat, ataupun rasa kenikmatan daging yang menarik kami, melainkan iman yang tetap, harapan yang menyala dan cinta yang sejati.
10. Ya Tuhan, yang tidak terlihat, Pencipta dunia, betapa ajaibnya Engkau memperlakukan kami! Betapa besar cintakasihMu dan rahimMu terhadap yang Engkau pilih, yang telah memberikan DiriMu sendiri sebagai santapan dalam Sakramen.Hal ini memang melintasi segenap pikiran,hal ini istimewa menarik hati orang saleh dan mengobarkan cintanya.Sebab umatMu yang sejati, yang sepanjang hidup mereka selalu memperhatikan perbaikan mereka, seringkali menerima rahmat saleh yang besar dan cintakasih akan kebajikan dari Sakramen Maha Kudus ini.
11. O, rahmat Sakramen yang ajaib dan tersembunyi, yang hanya dikenal oleh umat Kristen! dan yang tidak dapat dipahami oleh mereka yang tak beriman dan yang menjadi hamba dosa-dosa mereka. Di dalam Sakramen ini datanglah rahmat rohani dan kekuatan jiwa yang telah hilang dikembalikan pula, dan keindahan yang telah rusak karena dosa, diperbaiki lagi. Begitu besarlah kadang-kadang rahmat ini, hingga dari kesalehan yang kami terima berlimpah-limpah itu, tidak hanya roh melainkan badan yang lemah ini merasa tambah diperkuatnya.Tetapi sangatlah disayangkan dan harus disesalkan, bahwa kami sangat lalai dan teledor, hingga kami tidak lebih banyak tertarik, untuk menyambut Kristus, yang merupakan segala pengharapan dan jasa keselamatan kami.Padahal Dialah yang menyucikan dan menebus kita.Dialah penghibur mereka yang sedang berkelana di dunia ini, dan Dialah yang merupakan kenikmatan kekal bagi orang kudus.
12. Karena itu haruslah sangat disesalkan, bahwa banyak orang yang begitu sedikit mencurahkan perhatiannya terhadap rahasia yang penuh keselamatan ini, yang menggembirakan surga dan menolong seluruh dunia.O, hati manusia yang buta dan keras! yang kurang memperhatikan anugerah yang tak terhingga ini, dan yang malahan merasa tak perduli, karena tiap hari menerimanya.
13. Jika seandainya Sakramen yang maha Kudus ini hanya dirayakan di satu tempat saja dan dikonsakrir hanya oleh satu imam saja, betapa besarlah keinginan orang-orang, untuk datang ke tempat dan kepada imam tadi untuk melihat dirayakannya rahasia IIahi ini.Tetapi jaman sekarang banyak orang yang sudah ditahbiskan menjadi imam, dan di mana-mana Kristus dikorbankan, agar supaya rahmat Allah dan cinta kasihNya terhadap umat manusia makin terang bersinar, sekedar Komuni Kudus makin tersebar di seluruh dunia.Yesus yang baik, gembala abadi, kami mengucap syukur, karena Engkau berkenan memperkuat kami, orang hina dan buangan, dengan TubuhMu dan DarahMu yang berharga itu, dan malahan telah sudi mengundang kami dengan sabdaMu sendiri, untuk menyambut rahasia yang kudus itu dengan berkata: Marilah datang kepadaKu kamu sekalian yang lelah dan menanggung beban; dan Aku akan menyegarkan kamu (Mat 11 : 28)

4.02. DALAM SAKRAMEN MAHA KUDUS TUHAN MENUNJUKKAN KEBAIKAN DAN CINTAKASIH SANGAT BESAR KEPADA UMAT MANUSIA

1.Dengan penuh pengharapan atas kebaikan dan cintakasihMu yang besar, ya Tuhan, aku menghadap kepadaMu seperti orang sakit kepada yang akan menyembuhkannya, seperti orang yang lapar dan haus datang pada sumber hidup, bagaikan seorang pengemis kepada raja kerajaan surga, sebagai seorang hamba kepada tuannya, sebagai makhluk kepada Penciptanya, seperti orang yang tanpa penghiburan kepada Penghiburnya yang penuh cintakasih.Tetapi apakah jasaku, hingga Engkau mau datang kepadaku ? Siapakah aku ini, maka Engkau berkenan memberikan diriMu kepadaku ?Bagaimanakah seorang berdosa berani menghadap hadiratMu,dan mengapakah Engkau sudi datang kepada seorang yang berdosa ? Engkau mengenal hambaMu dan mengetahui, bahwa ia tak ada sedikitpun kebaikan, hingga pantas menerima anugerahMu ini.Oleh karena itu aku mengaku, bahwa aku tiada pantas sama sekali,pula aku mengakui kebaikanMu,memuji rahimMu dan mengucap syukur atas cintakasihMu yang sangat besar itu.Karena Engkau telah berbuat itu bukanlah karena jasaku, melainkan karena kehendakMu belaka,agar kebaikanMu lebih terang bagiku, juga supaya lebih besar cintakasih yang dicurahkan ke dalamku, dan lagi agar lebih sempurna aku belajar menjadi rendah hati. Karena ini berkenan kepadaMu dan karena Engkau telah memerintahkan supaya terjadi demikian, maka akupun suka kepadaMu yang manis itu dan semoga kejahatanku janganlah merupakan rintangan bagiku !
2. Ya Yesus, yang maha manis dan maha baik, alangkah besarnya kehormatan, terimakasih dan pujian kekal yang harus ku persembahkan kepadaMu, karena aku diperbolehkan menyambut TubuhMu yang kudus, yang tiada seorangpun mampu mengutarakan kemuliaanNya.Tetapi apakah yang harus ku pikirkan waktu menyambut komuni, bila aku menghadap Tuhanku yang tidak dapat ku hormati secukupnya, tetapi yang aku ingin menerima dengan saleh ?Apakah yang dapat ku perbuat lebih baik dan berguna, kecuali merendahkan diriku di hadapanMu dan menjunjung tinggi kebaikanMu ?
3. Aku memuji Engkau, ya Allah, dan aku memuliakan Dikau selama-lamanya. Aku menghina diriku sendiri dan tunduk kepadaMu dalam kenistaanku.Lihatlah, Engkau ialah yang terkudus di antara yang kudus; dan aku ini yang terhina di antara orang-orang berdosa.Lihatlah, Engkau padaku, yang tidak memandang kepadaMu.Lihatlah, Engkau datang kepadaku; Engkau mau tetap tinggal bersama aku; Engkau mengundang aku pada perjamuanMu.Engkau ingin memberikan makanan surga dan roti para malaekat sebagai santapan untukku,bahkan tidak lain daripada diriMu sendiri: roti yang hidup yang telah turun dari surga dan memberi hidup kepada dunia (Yoh 6 : 33; 51).
4. Lihatlah, dari mana datangnya cintakasih, dan merendahkan diri dan datang pantas menengadah ke atas, betapa manisnya ia bersinar?Betapa besarnya terimakasih dan pujian yang harus kami persembahkan kepadaMu.O, betapa berguna dan penuh berkat keputusanMu, waktu Engkau mengadakan Sakramen ini! Alangkah manis dan penuh gembira perjamuan di mana Engkau sendiri memberikan diriMu sebagai santapan !Alangkah ajaibnya pekerjaanMu itu, ya Tuhan,alangkah besarnya kuasaMu! Betapa mulianya kebenaranMu.Engkau telah bersabda dan segalanya terjadi dan di sini terjadilah juga apa yang telah Engkau perintahkan.
5. Sungguh ajaiblah, namun pantas untuk dipercaya, walaupun hal itu tidak dapat dicapai budi pikiran manusia, bahwa Engkau, Tuhan Allahku, sungguh Allah dan sungguh Manusia, sama sekali tersembunyi dalam rupa roti dan anggur yang hina itu dan tidak binasa meskipun menjadi santapan mereka yang menyambut TubuhMu.Engkau, ya Tuhan, yang tidak membutuhkan seorangpun, dengan adanya Sakramen ini hendak tinggal di antara kami,jagalah agar hati dan badanku tetap murni, hingga aku dengan hati yang gembira dan murni kerap kali boleh merayakan dan dapat menerimanya bagi keselamatan yang kekal rahasiaMu ini, yang telah Engkau atur dantelah Engkau tetapkan lebih-lebih untuk penghormatanMu dan sebagai peringatan kekal.
6. Bergembiralah jiwaku, dan ucapkanlah syukur kepada Allah atas anugerah yang begitu mulia dan atas penghiburan yang sangat besar itu, yang telah ditinggalkan olehNya dalam jurang yang penuh air mata ini.Sebab tiapkali,engkau merayakan rahasia menyambut Tubuh Kristus, maka setiap kali engkau membaharui pekerjaan penebusanmu dan turut pula mengambil bagian pada jasa-jasa Kristus.Sebab cintakasih Kristus tidak pernah berkurang; dan kekayaan pemulihan perdamaian tidak akan pernah habis.Oleh karena itu hendaklah selalu mempersiapkan diri dengan memperbaharui semangat yang segar dan merenungkan rahasia yang dalam ini dengan perhatian yang sangat besar.Bila engkau mempersembahkan atau menghadiri misa kudus, hendaklah peristiwa ini bagimu merupakan peristiwa yang begitu mulia, baru dan menggembirakan, seolah-olah Kristus pada hari ini juga untuk pertama kali datang di dalam tubuh perawan yang suci, dan menjelma menjadi manusia atau baru hari ini bergantung pada kayu salib, untuk menderita sengsara dan wafat bagi keselamatan umat manusia.

4.03. SERINGKALI MENYAMBUT KOMUNI KUDUS ITU SANGAT BERGUNA

Murid Berkata:
1. Lihatlah, aku datang kepadaMu, ya Tuhan, agar supaya baiklah keadaanku karena karuniaMu, dan agar aku bergembira dalam jamuanMu yang kudus itu, yang Engkau, ya Allah, karena cintakasihMu, telah sediakan untuk orang yang hina ini (Masm. 68 : 11).Lihatlah, padaMu terdapatlah segala sesuatu yang aku dapat inginkan dan harus kukehendaki.Engkaulah kebahagiaan dan Penebusku, harapan dan kekuatan, hiasan dan kebanggaanku.Maka gembirakanlah hari ini jiwa hambaMu, sebab kepadaMu, ya Tuhan Yesus, aku memegahkan jiwaku (Masm. 86 : 4).Aku ingin menerima Dikau dengan saleh dan hormat.Aku mau mempersilakan Dikau masuk ke dalam rumahku, agar aku bersama dengan Zakheus pantas diberkati olehMu dan dimasukkan dalam bilangan anak-anak Abraham.Jiwaku rindu kepada TubuhMu,hatiku sangat ingin bersatu dengan Dikau.
2. Sudilah memberikan diriMu kepadaku dan aku tidak akan membutuhkan segala sesuatu lagi. Sebab di luarMu tak ada penghiburan satupun yang berharga.Di luarMu aku tidak mungkin ada, jika Engkau tidak berkenan mengunjungi aku, maka aku tidak dapat hidup.Oleh karena itu aku harus seringkali datang kepadaMu dan menerima Dikau sebagai jalan untuk mencapai kebahagiaanku, supaya aku jangan jatuh di tengah jalan, bila aku tidak menerima santapan surgawi ini.Sebab demikianlah Engkau sendiri telah bersabda, ya Yesus Yang Maha rahim, waktu Engkau memberi pelajaran di muka rakyat dan menyembuhkan pelbagai penyakit:Aku tidak mau menyuruh mereka pergi dengan rasa lapar, agar mereka di tengah jalan janganlah tewas (Mat. 15 : 32) Maka hendaklah Engkau sekarang juga bertindak demikian terhadapku,karena Engkau telah menyerahkan DiriMu sendiri di dalam Sakramen ini, untuk memberi hiburan kepada umatMu.Sebab Engkaulah yang merupakan kesegaran yang manis bagi jiwa dan barangsiapa menyambut Dikau dengan pantas, akan ikut menerima bagian dan menjadi waris kemuliaanMu yang kekal.Karena aku, yang begitu banyak jatuh dan berdosa, begitu lekas malas dan putus asa, perlu sekali membaharui, memurnikan dan menyemangatkan diriku sendiri dengan jalan banyak berdoa dan mengaku dosa dan dengan menyambut TubuhMu yang kudus, agar supaya aku janganlah menyimpang dari niatku yang baik, karena aku selalu menunda menyambut Komuni.
3.Karena keinginan manusia sejak kecil cenderung kepada kejahatan; dan jika obat IIahi ini tidak membantu kami, maka kami segera akan jatuh lebih dalam.Maka dengan ini Komuni kudus menahan kami dari perbuatan jahat dan memperkuat kami dalam kebaikan. Jika sekarang aku masih juga acapkali lalai dan malas, sekalipun aku menyambut Komuni atau mempersembahkan misa bagaimanakah keadaanku, bila aku sama sekali tidak mempergunakan obat ini dan tidak mencari bantuan yang sangat kuat itu? Dan walaupun aku tidak tiap hari mempersiapkan diri dan tidak berada dalam suasana yang semestinya dalam mempersembahkan misa kudus, namun aku akan berusaha sekuat tenaga, agar merayakan rahasia IIahi pada waktu yang patut, dan dapat mengambil bagian pada rahmat yang demikian besarnya.Sebab inilah yang merupakan penghiburan yang istimewa bagi jiwa yang beriman, selama ia dalam tubuh yang fana ini berkeliaran jauh dari padaMu, yaitu dengan memikirkan akan Tuhan Allah, menerima yang dicintainya dengan hati bersih.
4.O, Tuhan Allahku memang sangat mengagumkan, bahwa Engkau begitulah rahimnya hingga mau turun kepada kami, Engkau, ya Tuhan, Pencipta dan yang memberi hidup kepada segala roh, yang sudi datang kepada jiwa yang hina untuk memenuhi laparnya dengan memberi DiriMu sendiri dengan ke-Allahan dan ke-ManusiaanMu.O, alangkah bahagianya jiwa dan bahagianya hati, yang diperkenankan menyambut dengan pantas Tuhan dan Allahnya, dan dalam menyambut itu dipenuhi kegembiraan rohani! O, alangkah agung Ya Tuhan yang diterimanya! Alangkah manisnya Tamu yang dijemputnya ke dalam rumahnya! Alangkah menarik hati kawan dan sahabat setia yang disambutnya! Alangkah manis dan mulia pengantin yang dipeluknya, yang dikasihinya melebihi segala yang manis dan patut diinginkan!O Kekasihku, biarlah langit dan bumi beserta kemuliaannya menjadi diam di hadapanMu sebab segala pujian dan keindahan yang dimilikinya adalah pemberian kebaikanMu dan tak mungkinlah mereka akan dapat menyamai kemuliaan NamaMu, yang tidak terhingga bijaksananya.

4.04. KEPADA MEREKA YANG MENYAMBUT KOMUNI DENGAN SALEH DIBERIKAN BANYAK ANUGERAH
Murid Berkata

1.Tuhan Allahku, berilah hambaMu berkat kemanisanMu, agar supaya aku dapat menyambut SakramenMu yang mulia itu secara pantas dan saleh.Nyalakanlah hatiku oleh cinta kasih kepadaMu dan lepaskanlah aku dari kemalasan yang besar.Datanglah kepadaku dengan kebahagiaanMu, (Ps. 105 : 4) agar rohku boleh mengenyam kemanisanMu, yang terdapat berlimpah-limpah di dalam Sakramen ini, sebagai sumbernya.Terangilah pula mataku, agar dapat melihat rahasia yang sedemikian besarnya, dan berilah kuat, agar aku dapat menerima rahasia ini dengan kepercayaan yang tak goncang. Sebab ini adalah pekerjaanMu, bukan pekerjaan manusia biasa,ini adalah perbuatanMu, bukan pendapat manusia.Tak ada seorangpun yang dapat menangkap dan memahami rahasia ini dengan kekuatan sendiri, bahkan para malaekatpun dengan pikirannya yang halus tak dapat memahaminyaMaka apakah yang dapat kutangkap dan kupahami dari rahasia yang mulia dan kudus itu, aku, seorang berdosa yang tidak pantas, aku, debu dan abu ?
2. Tuhan, dalam kesederhanaan hatiku, dengan kepercayaan yang sungguh-sungguh dan kuat dan atas perintahMu, maka aku datang kepadaMu dengan kepercayaan dan hormat dan dengan segenap hati aku percaya, bahwa Engkau, Allah dan Manusia, benar-benar berada di dalam Sakramen ini.Demikianlah Engkau menghendaki, supaya aku menerima Dikau, dan supaya aku sendiri bersama dengan Dikau dalam cintakasih. Oleh sebab itu aku mohon rahimMu dan mohon pula, agar Engkau sudi memberi rahmat yang istimewa, agar aku sama sekali dilebur dalam Dikau dan berlimpah dalam cintakasih dan supaya aku tidak lagi memperhatikan penghiburan lainnya.Sebab Sakramen yang maha agung dan maha mulia ini adalah keselamatan jiwa dan badan, dan dapat menyembuhkan segala macam penyakit kerohanian.Olehnya disembuhkan segala kejahatan, dikendalikan hawa nafsuku dan dikalahkan ataupun dikurangkan godaanku. Oleh Sakramen ini mengalirlah rahmat yang lebih banyak, ditambahlah kebajikan yang telah dimulai, diperkuatlah kepercayaan dan dinyalakanlah serta lebih bergeloralah cintakasihku.
3. Sebab banyak anugerah yang baik telah Engkau bagi-bagikan dan hingga kinipun masih selalu Engkau bagi-bagikan dalam Sakramen ini kepada yang Engkau kasihi, yang menerima Dikau dengan saleh, ya Allah, yang menolong jiwaku, yang telah memperbaiki dan yang memberi segala kelemahan manusia penghiburan batin.Sebab banyak penghiburan telah Engkau berikan kepada mereka, untuk melawan pelbagai bencana; dan rasa putus asa mereka Engkau junjung kepada pengharapan atas perlindunganMu. Engkau telah menyegarkan mereka dengan rahmat baru dan Engkau telah pula memberi terang dalam batin, hingga mereka yang semula sebelum menyambut Komuni merasa takut dan tiada merasa cintakasih, kini sesudah menerima santapan dan minuman surgawi mereka telah berubah menjadi manusia yang lebih baik. Dan itulah sebabnya, maka Engkau bersikap dermawan terhadap umatMu yang terpilih, agar supaya mereka benar-benar mengetahui dan sungguh mengalami, betapa kelemahan mereka dan betapa banyaknya kebaikan dan rahmat yang mereka terima dari padaMu.Karena mereka yang pada dasarnya dingin, keras dan kering, dengan kekuatanMu mereka menjadi rajin dan bersemangat, serta penuh kasih mesra.Sebab siapakah yang apabila ia dengan rendah hati datang kepada sumber kemanisan tidak akan menerima sedikit kemanisan dari padanya?Atau siapakah yang berdiri di dekat api yang bernyala dan tidak sedikit menjadi hangat juga? Dan Engkau adalah sumber yang selalu penuh berlimpahan, api yang selalu menyala dan tak kunjung padam.
4.Karenanya, sekalipun aku tak diperkenankan menimba dari sumber yang penuh itu dan tak diperkenankan pula minum hingga puas, namun aku akan menaruh mulutku pada tepi sumber surgawi ini, agar setidak-tidaknya dapat menerima satu tetes saja untuk memuaskan hausku dan tidak menjadi kering sama sekali.Dan sekalipun cintakasihku, tidak dapat mempunyai sinar surgawi atau pun tidak menyala sebagai cintakasih para kherubim dan para serafim, namun aku akan berusaha menjadi bertakwa dan mempersiapkan hatiku, agar supaya aku dengan menyambut Sakramen ini, yang memberi hidup dengan rendah hati, setidak-tidaknya dapat memperoleh bunga api yang kecil dari api kasih IIahi.Tetapi apa yang masih kurang padaku, ya Yesus, sudi apalah kiranya Engkau berkenan memenuhinya.Engkau yang sudah berkenan memanggil semua orang kepadaMu dengan bersabda: Marilah datang kepadaKu kamu sekalian, yang lelah dan memikul beban; dan Aku akan menyegarkan kamu (Mat. 11 : 28).
5. Sungguh, aku bekerja dengan memeras keringat, aku ditimpa oleh kesusahan batin,aku terbenam oleh dosa-dosa, aku menjadi gaduh karena godaan-godaan, terjerat dan tertekan oleh nafsu-nafsuku yang jahat, dan tak ada seorangpun yang menolong aku, tak ada yang menebus dan menyehatkan pula, selain Engkau, Tuhan Allah, Pelepasku, yang aku percayakan diriku sendiri dan segala milikku, agar supaya Engkau sudi menjaga dan membawa aku ke arah hidup yang kekal.Perkenankanlah aku memuji dan memuliakan NamaMu,Engkau yang telah menyediakan Tubuh dan DarahMu sebagai santapan dan minuman bagiku.Berilah, ya Tuhan, Allah keselamatanku, supaya dengan menyambut rahasia kasihMu seringkali, bertambahlah juga takwaku.

4.05. TENTANG KEMULIAAN SAKRAMEN DAN TENTANG PANGKAT IMAMAT

Yang Terkasih Bersabda:
1. Meskipun Engkau mempunyai kemurnian bagaikan malaekat dan kesucian seperti Santo Yohanes Pemandi, namun engkau belumlah pantas menyambut dan melayani Sakramen ini.Sebab bukanlah karena jasa manusia, bahwa manusia mengkonsakrir dan melayani Sakramen Kristus ini dan menyambut roti para malaekat sebagai santapan.Betapalah mulia pangkat imamat dan betapalah luhurnya, sebab kepadanya diberi kekuasaan yang tidak diberikan kepada para malaekat.Sebab hanya para imamlah yang ditahbiskan secara sah dalam gereja mempunyai kekuasaan untuk mempersembahkan misa kudus dan mengkonsakrir Tubuh Kristus.Sebab imamlah hamba Tuhan,ia mempergunakan sabda Allah sesuai dengan perintah dan penetapan Allah. Tetapi sebenarnya yang bertindak di sini secara tidak kelihatan ialah Allah dan kepadaNya segala sesuatu takluk dan segala-galanya menurut kepada perintahNya.
2. Oleh karena itu dalam Sakramen yang maha mulia ini, hendaklah engkau lebih percaya kepada Allah yang maha kuasa daripada kepada panca inderamu, atau pun salah suatu tanda yang tampak.Maka hendaklah engkau sambut Sakramen ini dengan takut dan hormat.Hendaklah engkau periksa dirimu sendiri dan renungkanlah, betapa besar tanggung jawab tugas yang diserahkan Uskup kepadamu dengan menaruh tangan di atasmu.Lihatlah, engkau telah menjadi imam dan ditahbiskan untuk merayakan rahasia yang kudus,maka engkau hendaklah berusaha supaya engkau dengan setia dan takwa mempersembahkan korban kepada Allah pada waktu yang telah ditentukan, dan hendaklah bersikap demikian, hingga lepas daripada segala celaan.Engkau bukanlah meringankan bebanmu, melainkan engkau kini telah terikat oleh ikatan kewajiban-kewajiban yang lebih keras dan berkewajiban menjadi lebih sempurna dan lebih suci pula.Imam itu harus dihiasi dengan semua kebajikan dan memberi teladan hidup yang saleh kepada orang lain. (Pergaulannya bukanlah terdapat di antara orang ramai dan biasa ini, melainkan di antara para malaekat di surga atau dengan orang-orang yang sempurna di dunia).
3. Terhias dengan pakaian-pakaian suci, imam itu mewakili Kristus, untuk berdoa kepada Allah dengan giat dan rendah hati bagi diri sendiri, serta bagi seluruh umatNya.Di muka dan di sebelah belakang ia memakai tanda salib Tuhan, supaya ia selalu merenungkan sengsara Kristus.Di sebelah muka ia memakai salib di atas kasula, supaya tetap memperhatikan jejak Kristus, dan supaya berusaha dengan rajin mengikutiNya.Di sebelah belakang ia mempunyai tanda salib Kristus pula, supaya segala rintangan yang ditujukan kepadanya oleh orang-orang lain, akan dapat diterima dengan sabar demi kehendak Allah.Di sebelah muka ia memakai tanda salib, supaya ia menangisi dosa-dosanya sendiri, di sebelah belakang, supaya ia juga menyesalkan segala kesalahan-kesalahan orang lain dengan bebas kasihan, dan memikirkan, bahwa ia adalah perantara Tuhan dan orang berdosa, dan tidak berhenti-henti berdoa dan berkorban hingga ia diperkenankan memperoleh rahmat dan rahim.Apabila imam mempersembahkan korban misa, maka ia menghormati Allah, menggembirakan para Malaekat, memuliakan Gereja, menolong yang masih hidup, memperoleh peristirahatan bagi yang telah meninggal dunia dan menyebabkan diri sendiri dapat bagian dari segala anugerah.

4.06. PERTANYAAN BAGAIMANAKAH KITA AKAN MELATIH DIRI SEBELUM MENYAMBUT KOMUNI

Murid Berkata:
1. Apabila aku merenungkan kemuliaanMu, ya Tuhan, dan kehinaanku, maka menjadi takutlah aku dan sangatlah malu aku terhadap diriku sendiri.Sebab jika aku tidak menyambut Engkau, maka itu berarti melepaskan diri dari kehidupan tetapi jika aku menyambut Dikau dengan cara yang tiada pantas, maka Engkau akan marah terhadap aku.Maka apa yang harus kujalankan, ya Allahku, Penolongku dan Penasehatku dalam segala kesukaranku?
2. Ajarlah jalan yang lurus,ajarlah aku cara yang singkat, yang layak sebagai persiapan, untuk menyambut Komuni Kudus.Sebab bergunalah bagiku mengetahui bagaimana aku dapat mempersiapkan hatiku dengan saleh dan hormat untuk menyambut SakramenMu dengan berbuah, atau juga untuk mempersembahkan korban ilahi yang begitu mulia.

4.07. HAL MENYELIDIKI SUARA KALBU DAN NIAT AKAN MEMPERBAIKI DIRI SENDIRI

Yang Terkash Bersabda:
1.Yang penting sekali bagi imam Allah yaitu dengan rendah hati yang sebesar-besarnya dan dengan hormat yang penuh, dengan kepercayaan yang besar dan kehendak yang murni menghormati Allah, menghadap untuk merayakan, membagi-bagikan dan menyambut rahasia yang kudus ini.Hendaklah engkau periksa suara kalbumu dengan teliti dan murnikan serta sucikan sebaik-baiknya dengan rasa menyesal yang sungguh dan dengan mengaku dosa dengan rendah hati hingga tak ada rasa yang menekan atau menakuti kamu, untuk menghadapNya dengan rasa yang bebas. Hendaklah engkau benci segala dosa-dosamu pada umumnya dan hendaklah pada khususnya lebih engkau sesalkan kesalahan-kesalahanmu sehari-hari.Dan bila waktu mengijinkan, akuilah dalam batin segala kesukaran hawa nafsumu di hadapan Tuhan Allah.
2. Hendaklah engkau mengeluh dan bersedih, karena engkau masih begitu lekat pada kenikmatan daging dan kenikmatan dunia,begitu lemah mengendalikan hawa nafsumu dan begitu penuh keinginan yang jahat,begitu tak terjaga dalam panca indra lahir, begitu seringkali kacau, karena banyak pikiran-pikiran yang tak berguna,begitu cenderung kepada hal-hal yang di luar, begitu tak perduli akan hal-hal kebatinan; begitu mudah tertarik untuk tertawa dan ria, begitu keras hati terhadap tangis dan tobat; begitu suka akan kelemahan dan kenikmatan badan, begitu malas akan kecermatan dan semangat yang nyala; begitu ingin akan mendengar berita-berita baru dan melihat barang-barang yang indah, begitu malas mengerjakan hal-hal yang rendah dan hina; begitu loba untuk memiliki banyak barang, begitu kikir dalam memberi, begitu keras untuk mempertahankan miliknya; begitu lancang dalam percakapan, begitu kurang kuat untuk diam; begitu sembrono dalam kelakuanmu dan tergesa-gesa dalam tindakanmu; begitu besar hasratmu terhadap makanan, begitu tuli sebaliknya terhadap sabda Allah; begitu cepat akan istirahat, begitu lambat untuk bekerja; begitu besar perhatianmu dalam bercakap-cakap yang tak berisi, begitu teledor dalam waktu sembahyang malam; begitu ingin akan selesai, begitu lalai dalam perhatian; begitu malas dalam sembahyang waktu, begitu teledor dalam mempersembahkan misa, begitu kering rasanya dalam menyambut komuni; begitu lekas kabur pikirannya, begitu jarang sungguh bertakwa; begitu lekas menjadi marah, begitu mudah menyakiti hati orang lain; begitu cepat mengadili orang lain, begitu keras dalam mencela pula; begitu ria dalam keuntungan, begitu sendu dalam kemalangan; begitu seringkali penuh niat yang baik, tetapi sedikit yang engkau jalankan.
3. Bila engkau telah mengaku kesalahan-kesalahan tersebut dan lain sebagainya dengan rasa sesal dan kesusahan yang besar akan kelemahanmu dan telah menangisinya, hendaklah engkau membangun niat yang kuat, untuk memperbaiki hidupmu dan selalu maju dalam kebaikan.Serahkanlah dengan segala suka hati dan dengan segala kehendak dirimu sendiri, dan NamaKu, sebagai korban bakar yang kekal di atas altar hatimu ialah dengan menyerahkan sama sekali tubuh dan jiwamu kepadaKu supaya dengan demikian engkau pantas mempersembahkan korban kepada Allah dan pantas menyambut Sakramen Tubuhku dengan memperoleh buah.
4. Sebab tak ada korban yang lebih pantas dan tak ada silih yang lebih besar untuk menghapus dosa-dosanya, daripada menyerahkan diri sama sekali dengan hati murni kepada Allah bersama dengan korban Tubuh Kristus dalam korban misa dan dalam komuni.Bila orang telah berusaha dengan kekuatan yang ada padanya dan telah sungguh menyesal, beberapa kali pun saja ia datang kepadaKu, untuk mohon ampun dan rahmat: Sungguh Aku katakan, demikian sabda Tuhan, Aku tidak menghendaki kematian orang berdosa, melainkan agar bertobatlah ia dan hidup (Yeh. 33 : 11); sebab dosa-dosanya tak akan Kupikirkan lebih lama lagi (lbr. 10 : 17), tetapi akan diberi ampun.

4.08. HAL KORBAN SALIB KRISTUS DAN PENYERAHAN DIRI KITA SENDIRI

Yang Terkasih Bersabda:
1. Sebagaimana Aku dengan ikhlas telah mengorbankan Diriku sendiri kepada Allah, Bapaku, dengan mengulurkan tangan dan badan yang terbuka untuk dosa-dosamu, hingga tak ada satupun padaKu yang tidak telah Kukorbankan untuk memberi silih kepada Allah, demikianlah juga kamu hendaklah menyerahkan dirimu sendiri kepadaKu bagaikan korban yang suci dan kudus serta ikhlas, tiap-tiap hari dalam misa kudus, dengan segala kekuatan dan hasrat yang ada padamu dan dengan takwa sebesar-besarnya.Tak ada lain yang Kukehendaki daripadamu, daripada supaya engkau berusaha menyerahkan dirimu sendiri sama sekali kepadaKu.Segala apa saja yang engkau persembahkan, kecuali dirimu sendiri, tidaklah Kuhargai, sebab yang kucari bukanlah persembahanmu, melainkan dirimu sendiri.
2. Sebagaimana tidak cukup bagimu memiliki segalanya kecuali Diriku, begitulah juga apa yang engkau persembahkan tak dapatlah berkenan kepadaKu, bila engkau tidak mempersembahkan dirimu sendiri.Korbankanlah dirimu sendiri kepadaKu dan serahkan dirimu sama sekali kepada Allah dan itu akan merupakan korban yang sangat berkenan.Lihatlah, Aku telah menyerahkan Diriku kepada Bapa sebagai korban bahkan Tubuh dan Darahku telah Kuberikan kepadamu sebagai santapan, agar supaya Aku menjadi milikmu sama sekali dan engkau tetap menjadi milikku.Tetapi apabila engkau tetap lekat pada dirimu sendiri dan tidak mau secara ikhlas mengorbankan dirimu sendiri kepada kehendakKu, maka korbanMu tidaklah sempurna juga.Maka hendaklah segala pekerjaanmu didahului oleh penyerahan dirimu sendiri dengan ikhlas kepada Tuhan Allah, bila engkau ingin memperoleh kebebasan dan rahmat.Maka hanya sedikitlah orang yang merasa terang dan bebas dalam hati, karena mereka tiada mampu menyangkal diri sendiri dengan sempurna.Inilah tetap menjadi pendirianKu: Barang siapa tidak menyangkal segalanya, tidak dapatlah ia menjadi muridKu (Luk. 14 : 33). Maka jika engkau mau menjadi muridKu, korbankanlah dirimu beserta dengan segala keinginanmu kepadaKu.

4.09. BAHWA KITA HARUS MENGORBANKAN DIRI KITA DAN SEGALA MILIK KITA KEPADA ALLAH DAN BERDOA UNTUK SEKALIAN ORANG

Murid Berkata:
1.Tuhan, segala sesuatu yang ada di langit dan di atas bumi, itulah milikMu.Aku ingin mempersembahkan diriku sendiri kepadaMu sebagai korban yang ikhlas dan ingin pulalah aku untuk selama-lamanya menjadi milikMu.Tuhan dengan hati yang bersahaja sekarang aku mengorbankan diriku sendiri sebagai hambaMu untuk selamanya, supaya Engkau hendaklah berkenan dan supaya aku menjadi korban untuk memuliakan Dikau untuk selamanya.Berkenanlah menerima aku bersama dengan korban kudus TubuhMu yang mulia, yang hari ini kupersembahkan di tengah-tengah para malaekat yang hadir dengan tidak kelihatan, agar supaya dapatlah berguna bagi keselamatanku dan segenap umatMu.
2. Tuhan, di atas altar silihMu, aku letakkan segala dosaku dan pelanggaran-pelanggaran yang telah kulakukan di hadapanMu dan di hadapan para malaekatMu yang kudus, mulai saat aku dapat berbuat dosa hingga saat sekarang ini, agar supaya Engkau sudi kiranya membakar itu semua dan menghancurkannya dengan api cintakasihMu.Hendaklah sudi kiranya menghapus segala kotoran dosaku, menyucikan suara kalbu daripada segala kesalahan dan hendaklah mengembalikan rahmat yang telah hilang dari padaku karena dosa-dosaku, dengan memberi ampun atas segala dosaku dan menjunjung aku kepadaMu dengan kasih mesra dan agar aku dapat memperoleh damaiMu.
3. Apakah gerangan yang dapat kulakukan untuk pengampunan dosaku, selain daripada mengaku dengan rendah hati dan menyesalinya, dan tiada henti-hentinya mohon kemurahan hatimu.Dengarkanlah aku yang kini berdiri di hadapanMu, ya Tuhan.Segala dosaku sangatlah kusesalkan,aku tidak mau berbuat lagi melainkan kusesalkan dan tetaplah akan kusesalkan selama aku masih hidup,aku sanggup berbuat tapa dan sesuai dengan kemampuanku, aku sanggup pula memberi silih.Ampunilah, ya Allah, ampunilah dosa-dosaku demi NamaMu yang kudus; tolonglah jiwaku yang telah Engkau tebus dengan DarahMu yang sangat mulia.Lihatlah, aku serahkan diriku kepada rahimMu,aku serahkan diriku kepadaMu.Perlakukanlah aku menurut kebaikanMu, bukan setimpal dengan kejahatan dan kedurhakaanku.
4. KepadaMu juga kuserahkan segala yang baik, meskipun tidak banyak jumlahnya dan tidak sempurna adanya, agar supaya Engkau memperbaiki dan menyucikannya.Sudilah kiranya menerimanya dan hendaklah dibuat berkenan kepadaMu,arahkanlah segalanya itu kepada kebaikan dan bawalah aku, orang yang malas dan tiada berguna, kepada saat akhir yang bahagia dan terpuji.
5. Juga segala keinginan yang baik dari umat yang bertakwa, kupersembahkan kepadaMu; begitu pula kesukaran-kesukaran orang tuaku, sahabat-sahabatku, saudara-saudara lelaki dan perempuan, dan sekalian yang kukasihi, pun pula kesukaran-kesukaran mereka yang telah berbuat baik kepadaku, ataupun orang lain demi NamaMu; juga kesukaran-kesukaran mereka yang telah mengharapkan dan minta doaku untuk dirinya sendiri, ataupun untuk orang lain, atau supaya aku mempersembahkan misa, baik bagi mereka yang masih hidup, maupun bagi mereka yang sudah meninggalkan dunia ini, agar mereka sekalian memperoleh pertolongan rahmatMu, kekuatan dari penghiburanMu, perlindungan dalam bahaya dan pembebasan dari hukuman-hukuman, dan akhirnya setelah dibebaskan daripada segala kejahatan dengan gembira mengucap syukur kepadaMu.
6. Kemudian aku mempersembahkan kepadaMu doa-doa korban-korban perdamaian, lebih-lebih bagi mereka yang dengan jalan apapun juga telah pernah menistai, menyusahkan, atau memfitnah aku, ataupun telah merugikan atau menyakitkan hatiku; lagi pula bagi mereka yang telah pernah kubuat bersedih hati, kukacaukan pikirannya, telah pernah kupersukar, atau telah tersinggung olehku, baik dengan perkataan, maupun dengan perbuatan, baik dengan pengetahuan, maupun di luar pengetahuanku supaya Engkau berkenan memberi ampun kepada kami sekalian, serta segala dosa-dosa kami dan kesalahan kami yang satu terhadap yang lain.Ambillah daripada kami segala rasa curiga, ya Tuhan, segala rasa murka, amarah dan sifat pertengkaran, dan segala sesuatu yang dapat melanggar cintakasih akan Allah dan mengurangkan cintakasih akan sesama manusia.Kasihanilah, ya Tuhan, kasihanilah kami yang mohon rahimMu,berilah rahmatMu kepada kami, orang yang papa dan berilah, agar kami dapat hidup yang pantas, hingga patut menikmati anugerahMu dan kemudian dapat mencapai hidup kekal. Amin.

4.10. BAHWA KITA JANGANLAH MUDAH MELALAIKAN KOMUNI KUDUS

Yang Terkasih Bersabda:
1.Seringkali engkau harus datang kepada sumber rahmat dan kerahiman Iiahi,kepada sumber segala kesucian dan kebaikan, supaya dapat disembuhkan dari nafsu dan kejahatanmu dan agar dapat menjadi lebih kuat dan waspada terhadap segala godaan dan tipu muslihat setan.Karena musuh tahu dengan sungguh-sungguh, betapa besar anugerah dan kebahagiaan yang terdapat di dalam komuni kudus, pun juga, bahwa komuni itu jalan yang paling aman menuju kebahagiaan, dan dari sebab itu ia berusaha dengan segala usaha dan pada segala kesempatan untuk menghalang-halangi umat yang saleh.Sebab sementara orang menerima bisikan-bisikan yang sama sekali tidak sehat dari setan, sewaktu mereka mempersiapkan diri untuk menyambut Komuni.
2. Seperti yang telah tertulis di dalam buku Ayub, roh jahat sendirilah yang datang di antara anak-anak Allah, untuk mengacau mereka dengan kejahatan-kejahatannya yang biasa dilakukannya, atau untuk menakuti, atau membuat agar supaya mereka tidak tahu apa yang harus dilakukan. Demikianlah ia mengharap dapat melemahkan semangat mereka yang baik, atau dapat menggoncangkan kepercayaan mereka dengan serangan-serangannya: supaya mereka sama sekali tidak mau menyambut komuni, atau mau menyambut, tetapi dengan semangat yang dingin.Tetapi janganlah memperdulikan tipu muslihat dan bujukan-bujukannya, meskipun sangat jahat dan memalukan,baiklah engkau lemparkan kembali saja segala saran-sarannya.Engkau harus menghinakan dan menertawakan si jahat itu dan janganlah sekali-kali melalaikan komuni karena serangan dan keragu-raguan yang ditimbulkan si jahat tadi.
3. SeringkaIi keragu-raguan yang besar tentang cukup atau tidaknya takwa yang ada pada kamu juga merintangimu ataupun ketakutan terhadap pengakuan dosa yang harus kita lakukan.Hendaklah kita bertindak menurut nasihat orang-orang yang bijaksana, dan buanglah rasa takut dan keragu-raguan, sebab itu merintangi rahmat Allah dan memusnakan takwa dalam hati.Janganlah kita melalaikan komuni kudus karena ada rintangan kecil ataupun ada rasa kurang tenteram, melainkan hendaklah segera kita mengaku dosa, dan ampunilah dengan ikhlas sekalian orang yang telah menyakiti hati kita.
4. Apa gunanya menunda-nunda pengakuan dosa dan komuni kudus? Sucikanlah hatimu selekas mungkin,ludahkanlah dengan segera bisa itu dan hendaklah mengambil obat, dan engkau akan lebih mereasa sehat daripada bila ditunda-tunda.Jika pada hari ini menunda karena alasan ini, boleh jadi pada lain hari ada alasan lain pula yang lebih berat dan demikianlah engkau akan lama tidak menyambut komuni dan semakin kurang pantas adanya.Hendaklah selekas mungkin membuang keberatan-keberatan dan keragu-raguan yang sekarang ini dari padamu sebab tak ada gunanya lama-lama mempunyai rasa takut dan memikir-mikir saja dan tak berfaedah pula melalaikan rahasia-rahasia IIahi karena rintangan-rintangan sehari-hari.Sebaliknya, sungguh sangat merugikan jika engkau menunda-nunda komuni kudus, sebab kebanyakan akibatnya engkau menjadi sangat malas.Sementara orang yang malas dan sembrono, dan ini harus disayangkan, dengan suka hati menerima alasan untuk menunda pengakuan dosa,punpula mereka menunda menyambut komuni, agar mereka jangan terpaksa lebih teliti mengawasi diri sendiri.
5. Ah, betapa kecilnya cintakasih dan betapa lemahnya kesalehan mereka yang begitu mudah melalaikan komuni!Sebaliknya, betapa bahagia dan berkenan kepada Allah mereka yang demikian hidupnya dan demikian bersih suara hatinya, sehingga ia setiap hari bersedia menyambut komuni, asal diperbolehkan saja dan asal dapat melakukannya saja tanpa menimbulkan keonaran.Jika orang kadang-kadang tidak menyambut komuni kudus sebab rendah hati, atau jika ada alasan yang sah, orang itu boleh dipuji, karena penghormatannya.Tetapi bila di dalamnya tersembunyi sifat malas, maka ia harus mencambuk diri sendiri dan mengerahkan segenap tenaganya menurut kesanggupannya dan Tuhan akan membantu keinginannya, karena Tuhan teristimewa memandang kehendaknya yang baik itu.
6. Tetapi bila ada halangan yang sah, namun orang itu mempunyai kehendak yang baik dan keinginan yang bertakwa untuk menyambut komuni demikianlah ia juga akan menerima hasil-hasil Sakramen yang membawa bahagia kepadanya.Sebab tiap orang kristen yang bertakwa dapat setiap hari tanpa rintangan menyambut Kristus di dalam komuni batin yang akan menghasilkan keselamatan.Namun haruslah ia pada hari-hari yang tertentu dan waktu-waktu yang pasti menerima Tubuh Penebusnya dengan kehormatan dan penuh kasih dalam Sakramen ini,dan lebih mementingkan kemuliaan dan kehormatan Allah daripada mencari penghiburan bagi diri sendiri.Sebab setiap kali ia merenungkan dengan saleh rahasia penjelmaan dan penderitaan Kristus dan menyala cintakasihnya terhadap Kristus, maka ia menerima komuni batin dan diperkuatlah ia secara tidak tampak.
7. Barang siapa mempersiapkan diri hanya bila menjelang hari pesta atau hanya bila ia merasa terdorong oleh kebiasaan, sering kali ia akan tidak cukup bersedia.Bahagialah orang yang mempersembahkan diri kepada Tuhan sebagai korban bakar setiap kali ia mempersembahkan misa atau menyambut komuni.Dalam mempersembahkan misa janganlah terlampau cepat atau terlampau lambat tetapi hendaklah dapat menyesuaikan diri dengan cara kawan-kawan serumah yang baik dan yang umum.
Janganlah menjadi beban atau rintangan bagi orang lain melainkan ambillah cara hidup yang lazim, sesuai dengan adat para bapa dan lebih memperhatikan apa yang bermanfaat bagi orang lain daripada memuaskan perasaan saleh atau keinginan sendiri.

4.11. BAHWA TUBUH KRISTUS DAN KITAB SUCI ITU BAGI JIWA YANG BERIMAN ADALAH YANG PALING PERLU

Murid berkata:
1. O Tuhan Yesus, yang sangat manis, betapalah manisnya bagi jiwa yang bertakwa, bila Engkau mempersilakannya untuk duduk pada perjamuanMu, di mana tidak ada lain makanan yang dihidangkan selain Engkau sendiri, satu-satunya yang terkasih dan yang diinginkannya melebihi segala-galanya yang dapat dikehendaki hati.Dan alangkah manisnya bagiku, untuk mencucurkan air mata penuh kasih yang tulus di hadiratMu dan beserta dengan Magdalena yang saleh itu menyirami kakiMu dengan air mataku.Tetapi di manakah kesalehanku? manakah air mataku yang suci itu, yang mengalir dengan derasnya? Sungguh, semestinya di hadiratMu dan di hadapan para malaekatMu hatiku harus menyala karena kasih dan menangis karena gembira.Sebab dalam Sakramen Engkau sungguh berada di dalam hatiku, meskipun Engkau tersembunyi dalam rupa yang lain.
2. Sebab mataku tidak akan tahan melihat Dikau dalam terang Iiahimu,bahkan seluruh bumi tidak akan kuat bertahan di hadapanMu yang cemerlang mulia itu. Oleh sebab itu Engkau berkenan membantu kelemahanku dengan menyembunyikan diri dalam Sakramen.Sungguh aku memilikiMu dan berbakti kepadaMu, seperti para rnalaekat di dalam surga mengabdi Dikau juga tetapi sementara aku dengan kepercayaan, sedangkan mereka dengan bertemu muka tanpa berselubung lagi.Kini aku harus sudah puas dengan terang iman yang sejati dan hidup dalam iman ini hingga terbitlah hari terang kekal dan musnalah bayangan-bayangan.Sebab bila telah datang yang sempurna (1 Kor.13 : 10) maka akan berhentilah sambutan Sakramen karena umat yang telah bahagia di surga tidak lagi memerlukan Sakramen sebagai jalan ke arah kebahagiaan.Sebab mereka sudah bergembira dengan tidak ada akhirnya di hadirat Tuhan dan memandang kemuliaanNya dengan muka bertemu muka dan setelah mereka menjadi semakin terang mengenai IIahi yang tak dapat ditangkap itu, maka mereka menikmati Sabda Allah yang telah menjelma, seperti pada permulaan sampai kepada kekal.
3. Apabila aku merenungkan mujijat-mujijat ini, maka segala hiburan rohanipun menimbulkan kesedihan bagiku sebab selama aku belum dapat memandang Tuhan dalam kemuliaanNya dengan tiada selubung, maka segalanya yang kulihat dan kudengar di dunia ini, kuanggap tiada berharga sama sekali.Engkaulah menjadi saksiku, ya Allah, bahwa tiada sesuatupun yang mampu menghibur aku, tiada seorang makhlukpun dapat memberi kepuasan kepadaku, selain Engkau, ya Allahku yang aku ingin memandang selama-lamanya.Tetapi ini tidaklah mungkin, selama aku masih berada dalam hidup yang fana ini. Oleh karena itu aku harus memaksa diriku untuk sangat sabar, dan dalam segala keinginanku menyerah kepadaMu.Sebab juga umatMu yang kudus, ya Tuhan, yang kini dengan gembira telah beserta dengan Dikau berada di kerajaan surgawi, dahulu juga menanti kedatangan kemuliaanMu dengan kepercayaan dan kesabaran yang besar, sewaktu mereka masih hidup di dunia ini.Adapun yang mereka telah percaya, aku percaya juga; apa yang mereka harapkan, aku harapkan juga, dan di mana mereka telah tiba, di situpun aku percaya akan tiba juga dengan pertolongan rahmatMu.Sementara itu aku akan hidup di dalam kepercayaanku, diperkuat oleh teladan orang-orang kudus.Selain itu kitab-kitab sucipun merupakan penghiburan dan kaca kehidupan,lebih-lebih TubuhMu yang maha kudus adalah upaya yang istimewa, untuk mencapai kebahagiaan dan merupakan pula tempat perlindungan bagiku.
4. Aku merasa, bahwa ada dua perkara yang sangat penting bagiku dalam hidup ini, dan tanpa dua perkara itu hidup yang celaka ini olehku tak dapat tertahankan lagi.Selama aku berada dalam kurungan badan ini, aku mengakui, bahwa ada dua hal yang kubutuhkan secara mutlak, yaitu makanan dan cahaya.Oleh karena itu Engkau telah memberikan TubuhMu kepadaku, seorang yang papa, sebagai santapan bagi jiwaku dan badanku dan telah Engkau berikan sabdaMu sebagai sebuah pelita dimukaku (Masm. 119 : 105).Tanpa dua perkara itu tak dapatlah aku hidup dengan baik sebab sabda Allah adalah cahaya bagi jiwaku dan SakramenMu adalah santapan kehidupan.Dua perkara ini dapat juga dibandingkan dengan dua meja, yang ditempatkan sebelah-menyebelah di dalam bilik perbendaharaan gereja yang kudus.Yang satu ialah meja altar yang kudus, tempat roti kudus, yaitu: Tubuh Kristus yang sangat Mulia.Yang kedua ialah meja hukum IIahi yang memuat pengajaran kudus, yang mengajar iman yang benar dan yang membawa kami dengan tetap ke dalam tirai, tempat yang maha kudus.
5. Ya Tuhan Yesus, cahaya dari pada cahaya yang kekal, kami mengucap syukur atas meja pengajaran kudus, yang telah Engkau sediakan bagi kami dengan perantaraan hamba-hambaMu, para nabi dan Para rasul serta pengajar-pengajar lainnya.Pencipta dan Penebus umat manusia, kami mengucap syukur kepadaMu, yang telah mengadakan perjamuan agung, di mana Engkau telah menyediakan DiriMu sendiri sebagai makanan, bukan anak domba paska sebagai lambang, melainkan benar-benar Tubuh dan DarahMu yang maha kudus, untuk memperlihatkan cintakasihMu kepada dunia.Dengan perjamuan kudus ini Engkau menggembirakan umatMu yang beriman dan membuat mereka kemabukan maknawi dengan piala keselamatan dan beserta kami para malaekat yang kudus menikmati perjamuan kami, tetapi mereka menikmatinya dengan kenikmatan yang lebih besar.
6. Alangkah mulia dan penuhnya kehormatan jabatan imamat itu, yang diberi kuasa mengkonsakrir dengan sabda kudus Tuhan yang mulia, memberkatinya dengan bibir, memegangnya dengan tangan, menyambutnya sendiri dan membagikannya kepada orang-orang lain!Betapa suci tangan mereka seyogyanya, betapa bersih mulut mereka, betapa murni tubuh mereka, betapa suci seyogyanya hati para imam yang sering kali menjadi tempat tinggal Tuhan segala kemurnian.Dari mulut seorang imam, yang begitu sering menyambut Sakramen Kristus, tak boleh keluar perkataan yang tidak suci, tidak senonoh dan tidak berguna.Cahaya matanya, yang biasa melihat Tubuh Kristus haruslah terang dan murni.Tangannya yang biasa menyentuh Pencipta langit dan bumi, harus suci dan diarahkan ke langit.Khusus ditujukan kepada para imam perkataan yang tercantum dalam hukum: Hendaklah kamu kudus, karena kuduslah Aku, Tuhan dan Allahmu (Im. 19 : 2).
7. Semoga rahmat, ya Allah yang maha kuasa, membantu kami supaya kami, yang telah mau menerima jabatan imamat, diperkenankan mengabdi Dikau dengan pantas dan saleh dalam kemurnian, pun pula dengan suara kalbu yang baik.Dan meskipun kami tak dapat hidup murni sebagaimana mestinya, namun sudi apalah kiranya memberi, supaya kami dapat menyesali dengan semestinya kejahatan-kejahatan yang telah kami buat, dan dengan rendah hati dan kehendak baik yang tetap dapat semakin giat mengabdi Dikau untuk seterusnya.

4.12. BARANGSIAPA HENDAK MENYAMBUT KOMUNI HARUSLAH MEMPERSIAPKAN DIRI SEBAIK-BAIKNYA

1. Aku sayang akan kesucian dan Aku adalah pemberi segala sesuatu yang kudus.Aku mencari hati yang murni dan di situlah tempat istirahatKu.Sediakanlah untukKu balai perpestaan yang luas dan lengkap (Mark. 14 : 15) dan Aku akan mengadakan perjamuan paska bersama dengan murid-muridKu di situ.Jika engkau menghendaki Aku datang kepadamu dan tetap tinggal beserta dengan kamu, buanglah ragi yang lama, dan bersihkanlah tempat tinggal di dalam hatimu.Usirlah dari padamu keramaian dunia dan keributan nafsu: duduklah bagaikan pipit di atas atap rumah (Masm 101 : 8) dan renungkanlah dengan kesedihan hatimu segala kesalahanmu.Sebab barangsiapa menaruh cinta niscaya akan menyediakan tempat yang terbaik dan terindah untuk yang dikasihinya.Dari sikap itulah orang dapat rnengukur, betapa besar cinta kasih orang yang menerima itu terhadap sahabatnya.
2. Tetapi ketahuilah, bahwa engkau, karena jasa pekerjaanmu itu tidak juga akan pantas mempersiapkan diri, sekalipun engkau akan mengambil waktu setahun Iamanya dan sekalipun tak ada lain hal yang engkau pikirkan.Hanya karena kebaikanKu dan rahmatKu engkau diperbolehkan menyambut perjamuan kudus; sebagai mana seorang pengemis dipanggil pada perjamuan seorang kaya dan yang tiada dapat berbuat sesuatupun juga untuk membalas anugerah itu, selain dari pada mengucap syukur dengan rendah hati.Berbuatlah menurut kesanggupanmu dan berbuatlah rajin-rajin,bukan karena sudah menjadi kebiasaan atau pun karena dipaksa melainkan sambutlah Tubuh dan Allahmu yang terkasih itu, yang sudah berkenan datang kepadamu, dengan takut dan hormat, serta dengan hati yang sungguh gembira.Akulah yang telah memanggilmu; Akulah yang telah memberi perintah; Aku yang akan memenuhi kebutuhanmu; marilah dan sambutlah Aku.
3. Jika Aku berkenan memberi rahmat takwa, ucapkanlah syukur kepada Allah,bukan karena engkau pantas, melainkan karena Aku yang mengasihanimu.Sebaliknya jika engkau tidak memperoleh rahmat tadi, tetapi merasa kering, hendaklah tetap berdoa, mengeluh dan mengetuk pintu, dan janganlah berhenti, hingga engkau diperkenankan pantas menerima setetes dari rahmatKu yang memberi bahagia. Engkaulah yang membutuhkan Daku. Bukan Aku yang membutuhkan engkau.Dan engkau tidaklah datang untuk menguduskan Daku, melainkan Akulah yang datang untuk menguduskan dan memperbaiki engkau. Engkau datang untuk dikuduskan olehKu dan dipersatukan dengan Daku,untuk menerima rahmat baru dan menerima anjuran pula menuju ke perbaikan.Janganlah mengabaikan rahmat ini tetapi simpanlah hatimu sebaik-baiknya dan silakan yang Terkasih masuk ke dalammu.
4. Tetapi hendaknya jangan hanya sebelum menyambut komuni saja engkau mempersiapkan diri untuk hidup bertakwa, tetapi hendaknya pula berusaha tetap bertakwa juga sesudah menyambut Sakramen ini.Sebagaimana seperti persiapan engkau harus bertakwa, begitulah juga sesudah menyambut engkau tidak boleh kurang bertekun.Sebab bertekun dengan baik-baik sesudah komuni adalah persiapan sebaik-baiknya untuk menerima rahmat lebih banyak pula.Jika orang segera berkecimpung lagi dalam hiburan lahir, maka ia membuat dirinya tidak cakap untuk persiapan.Janganlah engkau banyak bicara,tetaplah menyendiri, dan nikmatilah Allahmu.Karena engkau memiliki Dia, yang dunia tiada dapat mengambilnya dari padamu.KepadaKulah engkau harus menyerahkan dirimu sama sekali, hingga engkau tiada lagi hidup dalam dirimu sendiri, melainkan di dalamKu, tanpa rasa kesusahan sedikit pun juga.

4.13. BAHWA JIWA YANG BERTAKWA DENGAN SEGENAP HATI HARUS INGIN BERSATU DENGAN KRISTUS DALAM SAKRAMEN YANG MAHA KUDUS

Murid Berkata:
1. Ya Tuhan, siapakah gerangan yang akan dapat mengusahakan, agar hanya Dikau sendirilah yang kuperoleh (Cant. 8.1), dan dapat membuka seluruh keadaan batinku di hadapanMu dan menikmati Dikau, seperti yang diinginkan jiwaku; janganlah ada seorang pun yang menghina daku (Cant. 8.1) dan tiada satu makhlukpun mempengaruhi ataupun memperhatikan daku, melainkan hanya Engkaulah saja, yang bersabda kepadaku, dan aku bicara dengan Dikau, seperti orang yang saling kasih dan sebagaimana halnya bila seorang sahabat menyambut sahabatnya.Untuk inilah aku berdoa dan inilah yang kuharapkan, agar aku dipersatukan sama sekali dengan Dikau dan dapat melepaskan hatiku daripada semua makhluk dan karena komuni yang kudus dan pula karena sering kali mempersembahkan misa kudus makin lama makin banyak menikmati perkara-perkara surgawi yang kekal.Ya Tuhan Allahku, bila mana aku dapat sama sekali bersatu dengan Dikau dan hanya Engkau saja yang kuperhatikan, lagi pula dapat melupakan diriku sendiri sama sekali.Engkau di dalam diriku dan aku di dalam Dikau,berilah agar dengan demikian kita tetap menjadi satu.
2. Sungguh, Engkau adalah Kekasihku, yang terpilih di antara ribuan (Cant. 5.10) tempat di mana jiwaku dengan suka hati tinggal selama hidup.Sungguh, Engkau adalah Pemberi damai bagiku, Engkau merupakan tempat damai yang tertinggi dan ketenangan yang sebenarnya, dan di luarMu hanya terdapat susah payah dan kesedihan serta kesengsaraan yang tak ada habisnya.Sungguh Engkau ialah Allah yang tersembunyi (Is. 45.15) dan Engkau tiada mengadakan rundingan dengan orang yang menyangkal Allah, tetapi pembicaraanMu Engkau tujukan kepada mereka yang rendah hati dan sederhana.Betapa manisnya budiMu, ya Tuhan (Sap. 12.1) yang untuk menunjukkan kebaikanMu terhadap putra-putraMu telah berkenan menyegarkan mereka dengan roti yang sangat manis, yang telah turun dari surga.Sungguh, tak ada bangsa lain yang demikian besarnya, hingga dewatanya sangat mendekatinya seperti Engkau, Allah kami (Ul. 4.7) sangat dekat berada dengan umatMu yang beriman. Yang berkenan memberikan diriMu sendiri, sebagai santapan dan kenikmatan kepada mereka, untuk menghiburnya setiap hari dan untuk mengangkat hati mereka ke arah surga.
3. Umat manakah, yang menerima anugerah sedemikian besarnya, seperti umat kristen?Atau makhluk manakah di bawah langit ini, yang begitu dikasihi, seperti jiwa yang bertakwa, yang dikunjungi Allah, untuk diberinya makanan daging yang mulia?O, rahmat yang tiada terkatakan! O, kedatangan yang mengagumkan! O, cintakasih yang tiada terukur yang dilimpahkan kepada manusia!Tetapi apa yang harus kupersembahkan kembali kepada Tuhan sebagai balasan atas rahmat dan cinta kasih yang luar biasa itu?Tak ada suatupun yang dapat kupersembahkan kepadaNya, yang lebih berkenan kepadaNya, daripada mempersembahkan seluruh hatiku dan mempererat hubunganku dengan Dia.Maka akan bergembiralah seluruh batinku, jika jiwamu telah bersatu dengan Allah.Maka akan bersabdalah Dia kepadaku: Maukah engkau tinggal padaKu dan Aku akan tinggal padamu. Dan aku akan menjawab: Sudi apalah kiranya Engkau tinggal padaku,aku ingin pula tinggal padaMu.Inilah yang merupakan seluruh keinginanku, yaitu agar hatiku bersatu dengan Dikau.

4.14. HAL RINDU YANG MENYALA DARI SEMENTARA OR.ANG YANG BERTAKWA AKAN TUBUH KRISTUS

Murid Berkata:
1. Alangkah besarnya kekayaan kemanusiaanMu, ya Tuhan, yang Engkau sediakan bagi mereka yang takut kepada Dikau (Masm. 31 : 20).Bila kupikirkan, ya Tuhan, bahwa sementara orang yang bertakwa menyambut SakramenMu dengan tekun dan cintakasih yang sebesar-besarnya, maka sering kali aku merasa malu atas diriku sendiri, karena aku menghadap altarMu dan menyambut perjamuanMu yang kudus dengan rasa malas dan dingin saja,karena aku merasa dingin dan tiada bersemangat dalam hati,pula karena aku tiada merasa bernyala terhadapMu, ya Tuhan. Dan malu pula, karena aku tidak begitu tertarik dan terharu seperti halnya banyak orang yang takwa, yang oleh karena kerinduan mereka yang sangat besar untuk menyambut komuni dan karena cintakasih yang terasa tiada dapat menahan air mata mereka, tetapi dengan segenap hati dan jiwa begitu sangat rindunya kepadaMu, ya Allah, sumber kehidupan, hingga tiada jalan lain bagi mereka untuk memuaskan lapar mereka selain menyambut TubuhMu dalam kegembiraan yang dalam dan dengan kerinduan rohani yang sangat besar.
2. O, kepercayaan mereka yang benar-benar dan menyala-nyala adalah sungguh-sungguh bukti yang tegas, bahwa Engkau berada di situ.Memang mereka sungguh mengenal Tuhan mereka dalam memecahkan roti, sedang hati mereka sangatlah menyala karena Yesus, yang berjalan bersama mereka.Tetapi tekun dan takwa yang begitu besar, kasih yang begitu menyala, sering kali tidak kumiliki sama sekali.Kasihanilah aku, ya Yesus yang baik, manis dan terkasih dan berilah kepadaku, pengemisMu yang hina ini, agar supaya dia setidak-tidaknya kadang-kadang di dalam komuni dapat memperoleh rasa kenikmatan kasihMu sedikit saja agar kepercayaanku lebih menjadi kuat, pengharapanku atas kebaikanMu bertambah-tambah, dan agar cintakasihku, setelah merasakan manha surgawi, akhirnya akan menyala dengan sempurna dan tiada lagi menjadi surut.
3. Bukankah kerahimanMu cukup kuat untuk memberi rahmat yang sangat ku inginkan itu kepadaku, dan pada saat yang berkenan kepadaMu, sudi mendatangi daku dengan semangat yang menyala.Sebab meskipun rinduku itu tidak begitu menyala seperti umatMu yang terpilih, namun aku ingin juga kerena rahmatMu mempunyai kerinduan yang begitu besar dan bernyala dan aku berdoa dan memohon, supaya dapat merupakan bagian daripada orang-orang yang sangat kasih kepadaMu itu, dan semoga boleh termasuk dalam persekutuan mereka yang kudus itu.

4.15. BAHWA RAHMAT BERTAKWA DAPAT DIPEROLEH DENGAN RENDAH HATI DAN DENGAN MENYANGKAL DIRI SENDIRI

1. Rahmat bertakwa haruslah engkau cari dengan giat, engkau minta dengan sangat, engkau tunggu dengan sabar dan kepercayaan yang baik, engkau terima dengan rasa syukur, engkau simpan dengan rendah hati dan hendaklah engkau bekerja sama dengan dia dan engkau serahkan kepada Allah, bilamana dan bagaimana kunjungan surgawi itu akan datang padamu.Lebih-lebih hendaklah engkau merendahkan diri, bila engkau merasa hanya sedikit bertakwa atau sama sekali tidak merasa takwa tetapi hendaklah jangan engkau terlalu putus asa, ataupun terlalu sedih tentang hal ini.Sebab dalam waktu sekejap mata saja Allah sering kali memberikan apa, yang telah lama ditolakNya,kadang-kadang baru pada akhir doa la memberikan apa yang pada permulaan doa ditundaNya.
2. Sebab andaikata rahmat selalu segera diberikan dan selalu dikabulkan atas keinginan kita, niscaya orang yang lemah tidak akan dapat menahannya.Oleh sebab itu hendaklah rahmat bertakwa ini engkau tunggu dengan penuh kepercayaan dan kesabaran serta rendah hati. Tetapi hendaknya engkau sendiri dan dosa-dosamulah yang engkau persalahkan, bila rahmat tidak diberikan atau diambil dari padamu secara diam-diam.Kadang-kadang hanya perkara kecil yang menyebabkan rahmat terhalang dan tidak tampak; sesungguhnya perkara kecil tadi lebih dapat dikatakan kendala yang besar, karena merintangi kedatangan anugerah yang besar.Dan jika engkau justru telah menghilangkan kendala yang kecil ataupun besar tadi dan telah mengalahkannya, maka engkau akan memperoleh yang engkau minta.
3. Sebab segera setelah engkau dengan segenap hati telah menyerahkan dirimu kepada Allah dan tidak mengejar bermacam-macam hal menurut kesenangan dan keinginanmu sendiri, tetapi menyerahkan dirimu kepada Tuhan, maka engkau akan bersatu dan dalam damai dengan Tuhan sebab tiada suatupun yang lebih nikmat dan berkenan bagimu dari pada berkenan kepada kehendak Allah.Maka barangsiapa dengan berusaha mengarahkan perhatiannya terhadap Allah kelangit, dan membersihkan diri dari segala cinta yang tak teratur, atau dari rasa jemu terhadap sesuatu makhluk, dialah yang paling pantas menerima rahmat dan anugerah bertakwa.Karena Tuhan mencurahkan berkatNya dalam bejana-bejana yang terdapat bersih tiada berisi.Dan semakin sempurna orang menyangkal perkara-perkara yang hina, dan semakin banyak ia dengan menghina diri pribadi mematikan diri sendiri, semakin cepat rahmat akan mendatanginya, yang akan mengalir semakin derasnya dan akan mengarahkan hatinya yang telah terlepas itu ke arah yang lebih tinggi.
4. Maka ia akan melihat dan akan merasa cukup berlimpah-limpah serta akan heranlah ad dan hatinya akan merasa menjadi lapang (Is. 60.5); karena Tuhan besertanya dan ia telah menyerahkan dirinya sendiri dengan sempurna kepada Allah, untuk selama-lamanya.Lihatlah, demikian ia akan diberkati(Masm. 128: 4) yang dengan segenap hati mencari Allah dan tidak menyerahkan hatinya kepada orang-orang yang sia-sia.Dalam menyambut Ekharisti Kudus orang itu akan pantas menerima rahmat yang mulia: yaitu bersatu dengan Allah; karena ia tiada menginginkan takwanya sendiri dan penghiburan bagi diri sendiri, melainkan mencari kehormatan dan kemuliaan Allah di atas segala takwa dan penghiburan.

4.16. BAHWA KITA HARUS MEMBENTANGKAN SEGALA KESUKARAN KITA DI HADAPAN KRISTUS DAN MOHON RAHMATNYA

Murid Berkata:
1. Ya Tuhan yang maha manis dan penuh kasih, yang sekarang hendak ku sambut dengan takwa dan rindu, Engkau mengetahui kelemahan dan kesukaranku yang sedang ku derita,betapa banyak penderitaan dan kejahatanku,betapa seringnya aku mendapat rintangan, godaan, kekacauan dan cemar.Aku datang menghadap Dikau, untuk mohon pertolongan,aku mohon penghiburan dan terang.Aku bicara dengan Yang Maha Tahu, yang mengetahui segala hal ikhwal batinku, hanya Engkaulah yang dapat dengan sempurna menghibur dan menolong aku.Engkau tahu, apakah yang lebih-lebih kuperlukan dan betapa papa akan kebajikan aku ini.
2. Lihatlah, kini aku berdiri di hadapanMu, papa dan tak berpakaian,berdoa mohon rahmatMu dan belas kasihanMu.Segarkanlah pengemisMu yang lapar ini, panaskanlah kedinginanku dengan api cintakasihMu,buatlah supaya aku dapat melihat pula kedatanganMu yang memberi terang.Berilah supaya sifat keduniaan menjadi pahit bagiku,supaya segala yang berat dan menjemukan menjadi kesabaran bagiku,berilah juga supaya aku dapat menghinakan dan melupakan segala sesuatu yang rendah dan segenap makhluk di dunia ini.Arahkanlah hatiku kepadaMu di dalam surga dan hendaknya jangan membiarkan aku berkelana di atas dunia.Semoga hanya Engkaulah yang menjadi kegembiraanku mulai saat ini sampai kepada kekal sebab hanya Engkaulah yang menjadi santapan dan minumanku, kasih dan kesukaanku, kenikmatan dan keuntunganku yang besar.
3. Semoga kedatanganMu membuat aku berkobar menyala-nyala dan hancur lebur di dalamMu supaya aku bersatu dalam semangat dengan Dikau, karena rahmat persatuan batin, dan luluh lebur dengan Dikau dalam cintakasih yang berkobar.Janganlah membiarkan aku pergi dari padaMu dengan rasa lapar dan dahaga, melainkan hendaklah bersikap belas kasihan terhadap aku, seperti Engkau telah sering kali bersikap mengherankan terhadap umatMu yang kudus.Betapalah ajaibnya, jika aku olehMu sama sekali bernyala-nyala dan segala sesuatu yang ada padaku habis binasa sebab Engkau ialah api yang tak kunjung padam dan bernyala selama-lamanya. Engkau yang merupakan kasih yang menyucikan hati dan memberi terang kepada budi.

4.17. HAL CINTAKASIH YANG MENYALA-NYALA DAN KERINDUAN YANG AMAT BESAR AKAN MENYAMBUT KRISTUS

1. Dengan cintaksih yang sangat besar dan menyala-nyala, dengan segala keinginan dan semangat hatiku, aku ingin menyambut Diaku, ya Tuhan sebagaimana banyak orang kudus dan umat bertakwa yang sangat berkenan kepadaMu, karena hidup mereka yang suci, telah merindukan Dikau juga waktu mereka menyambut komuni.O Allahku, kasih yang kekal yang merupakan milikku yang tertinggi dan keselamatanku yang tak terhingga aku ingin menyambut Dikau dengan rasa rindu yang menyala-nyala, dan dengan kehormatan yang sangat besar yang pernah dialami atau dirasakan oleh orang-orang kudus.
2. Dan walaupun aku tidak pantas memiliki rasa takwa ini, namun ku persembahkan kepadaMu segala kasih yang ada padaku, seakan-akan hanya akulah yang memiliki kerinduan yang sangat diinginkan dan yang menyala-nyala.Tetapi juga segala yang dapat dipikirkan dan diinginkan oleh jiwa yang bertakwa, itu semua kupersembahkan kepadaMu dengan penghormatan yang sangat tinggi dan dengan kasih yang sangat tulus.Tak ada suatu pun yang kuinginkan bagiku sendiri, tetapi diriku sendiri dan segala milikku ku persembahkan dengan hati yang tulus ikhlas kepadaMu.Tuhan Allahku, Pencipta dan Penebusku, dengan ikhlas, dengan ta’zim pujian dan kehormatan, dengan penuh rasa syukur, kemuliaan dan cinta kasih, dengan kepercayaan, pengharapan dan kemurnian aku ingin menerimaMu pada saat ini, sebagaimana IbuMu yang sangat suci, perawan Maria, yang termulia, telah menerima Dikau dan telah merindukan, ketika ia menjawab dengan rendah hati dan penuh takwa kepada malaekat, yang memberi kabar kepadanya tentang rahasia penjelmaan: Lihatah,aku ini hamba Tuhan terjadilah padaku menurut perkataanMu (Luk. 1 : 38).
3. Pula seperti Yohanes Pemandi, orang yang teristimewa di antara umat kudus, yang mendahului kedatanganMu, sewaktu ia masih di dalam kandungan ibunya telah bangkit dengan gembira dalam Roh Kudus, karena bergembira akan hadiratMu dan tatkala ia di kemudian hari melihat Yesus berjalan di antara orang-orang, sangatlah merendahkan diri dan berkata dengan penuh kasih mesra: Sahabat mempelai laki-laki yang sedang mendengarkan perkataannya, sangatlah bergembira bila ia mendengar suara mempelai itu (Yoh. 3 : 29); begitulah juga aku ingin berkobar dalam keinginanku yang suci itu dan ingin mengorbankan diriku sendiri sama sekali kepadaMu.Oleh karena itu seluruh kegembiraan batin, keinginan yang bernyala-nyala, kenikmatan rohani, penerangan yang mengatasi kodrat dan pemandangan surgawi segenap umat yang bertakwa, begitu pula kebajikan dan puji-pujian yang telah dipersembahkan, ataupun yang masih akan dipersembahkan segala makhluk, baik di surga maupun di atas bumi, kukorbankan dan kupersembahkan kepadaMu untuk diriku dan untuk mereka sekalian yang telah minta doaku, agar supaya Engkau oleh umat sekalian terpujilah dengan sepatutnya dan dimuliakan selama-lamanya.
4. Tuhan Allahku, terimalah keinginan dan kerinduanku untuk memuji Dikau dengan tiada henti-hentinya dan memuliakan Dikau melebihi segala-galanya; sebab ini sudahlah selayaknya diberikan kepadaMu, sesuai dengan keagunganMu yang berlimpah-limpah.Ini ku persembahkan kepadaMu dan aku ingin mempersembahkannya tiap hari dan tiap saat pula dan segenap roh surgawi dan umatMu sekalian akan minta dan memohon dengan sangat, supaya besertaku mengucap syukur dan memuji Dikau.
5. Moga-moga segala bangsa dan suku, serta lidah memuji Dikau,semoga mereka memuliakan NamaMu yang kudus dan sangat manis bagaikan madu itu dengan kegembiraan yang luar biasa dan dengan takwa yang bernyala-nyala.Dan semoga mereka sekalian yang merayakan rahasia yang termulia ini dengan hormat dan takwa, dan menyambutnya dengan kepercayaan yang dalam, akan mendapatrahmat dan rahim dari padaMu dan sudi berdoa dengan rendah hati bagiku, orang berdosa.Dan apabila mereka telah menikmati pula persatuan mereka dengan Dikau, dan bila mereka setelah menerima penghiburan yang banyak dan dengan ajaib menjadi segar pula, telah mengundurkan diri dari perjamuan surgawi yang kudus itu, semoga mereka lalu ingat akan daku, orang yang papa ini.

4.18. HENDAKLAH MANUSIA JANGAN MENYELIDIKI SAKRAMEN INI SECARA BERLEBIH-LEBIHAN MELAINKAN TUNDUKKANLAH PIKIRANNYA KEPADA IMAN KUDUS, SELAKU MURID KRISTUS YANG RENDAH HATI

Yang Terkasih Bersabda:
1. Hendaklah engkau mengenai rahasia Sakramen ini jangan mengadakan penyelidikan dengan keinginan yang melewati batas dan tak berguna, jika engkau tidak mau tenggelam dalam jurang keragu-raguan.Barangsiapa hendak memahami sedalam-dalamnya kemegahan Allah, akan tertimpa oleh kemuliaanNya (Prov. 25.27).Tuhan lebih berkuasa berbuat sesuatu daripada manusia dapat memahaminya. Tetapi diperkenankanlah penyelidikan yang takwa dan yang disertai dengan rendah hati mengenai kebenaran, di mana kita selalu siap sedia menerima pengajaran dan dengan suka hati bertindak sesuai dengan pengajaran-pengajaran yang sehat dari Bapa-Bapa.
2. Sungguh kesederhanaan yang bahagia, yang meninggalkan gelanggang perdebatan yang berliku-liku, dan mau melalui jalan perintah Tuhan yang rata dan sentosa.Banyak orang kehilangan takwa pada saat mereka hendak menyelidiki perkara-perkara yang mulia.Dari padamu diminta iman dan hidup yang sungguh-sungguh jujur, bukanlah pikiran yang muluk-muluk, atau pengertian tentang rahasia-rahasia Tuhan Allah.Jika engkau tak dapat memahami, ataupun mengerti hal-hal yang berada dibawahmu, bagaimanakah engkau dapat menangkap hal-hal yang di atasmu.Tunduklah kepada Allah dan taruhlah pendapatmu di bawah imanmu dan engkau akan menerima pengertian terang sesuai dengan keperluan dan kebutuhanmu.
3. Sementara orang mengalami godaan besar mengenai iman dan sakramen tetapi ini bukan kesalahan mereka, melainkan kesalahan musuh.Janganlah susah hatimu karenanya dan janganlah berdebat dengan pikiranmu dan janganlah memberi jawaban atas kebimbangan-kebimbangan yang disodorkan kepadamu oleh setan, melainkan percayalah kepada sabda Allah, percayalah kepada orang-orang kudus dan para nabi,niscaya si musuh yang jahat itu akan melarikan diri.Seringkali sungguhlah berguna, jika hamba Allah mengalami hal-hal semacam itu.Sebab orang-orang yang tak beriman dan orang-orang berdosa, yang telah lama dikuasainya, tidaklah perlu digodai lagi,sebaliknya orang-orang beriman yang bertakwa digodai dan diganggu dengan macam-macam cara.
4. Maka hendaklah engkau tetap maju dengan iman yang bersahaja dan teguh dan sambutlah sakramen yang maha kudus dengan hormat penuh rasa rendah hati.Dan apa yang engkau tak dapat memahaminya, serahkanlah dengan tenang hati kepada Allah yang maha kuasa.Tuhan tidak akan menipumu,tetapi tertipulah ia, yang terlalu banyak percaya kepada diri sendiri.Tuhan beserta mereka yang bersahaja, memberitahukan Diri kepada mereka yang rendah hati, memberi kebijaksanaan kepada yang rendah, membuka pikiran merekayang murni hati, dan menahan rahmatNya terhadap mereka, yang selalu ingin tahu dan yang congkak hati.Pikiran manusia itu lemah dan dapat tertipu,tetapi iman yang benar tak dapat keliru.
5. Segenap budi dan penyelidikan kodrati harus mengikuti Iman, bukanlah mendahului dan memperkosanya.Sebab iman dan cintakasih kini melampaui segala-galanya, dan kedua-duanya bekerja secara gaib dalam sakramen yang termulia ini.Tuhan Allah, dengan kuasaNya yang kekal, tak terbatas dan tak terhingga, menciptakan hal-hal yang besar dan tiada terduga, baik di langit, maupun di atas bumi dan pekerjaanNya tak mungkinlah dipahami.Andaikata pekerjaan Tuhan dapat dimengerti dengan mudah oleh pikiran manusia, niscaya tak bolehlah pekerjaan Tuhan disebut ajaib dan tak terkatakan adanya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar